Horizon Line: Sepasang Mantan Kekasih Menerbangkan Pesawat Demi Bertahan Hidup
Ada banyak film yang direncanakan rilis pada tahun 2020 yang tertunda penanyangannya akibat pandemi Covid-19. Salah satunya, adalah film produksi Swedia berjudul Horizon Line. Film yang mengusung genre thriller sekaligus survival ini direncanakan tayang di sejumlah bioskop Indonesia mulai 8 Desember 2022.
Horizon Line telah rilis di Swedia pada bulan November 2020 lalu. Film karya sutradara Mikael Marciman ini ditulis oleh Matthew Stuecken dan Josh Campbell.
Film Horizon Line berkisah tentang sepasang mantan kekasih, adalah Jackson dan Sara. Mereka berpergian dengan menumpangi pesawat kecil yang dikemudikan seorang pilot bernama Wyman ke pernikahan teman mereka.
Namun, pilot pesawat yang mereka tumpangi tewas karena serangan jantung saat tengah mengudara. Seketika pesawat langsung terjun bebas, hingga Jackson dan Sara berhasil memegang kendali. Masalah muncul saat autopilot rusak dan mereka dihadapkan pada harus menerbangkan pesawat itu secara manual. Keadaan tersebut memaksa Jackson dan Sara harus mengesampingkan masalah pribadi mereka untuk bisa bertahan hidup dengan pengetahuan seadanya.
Kemudian, Jackson dan Sara menghubungi Pascale di radio. Berkat bantuan Pascale, kedua mantan sejoli ini dibimbing untuk mengemudikan pesawat ke tempat yang aman, sebab mereka harus terbang melewati badai terlebih dahulu. Setelah berhasil melewati badai, nahasnya badai itu merusak kompas pesawat mereka. Pesawat juga mulai kehabisan bahan bakar dan mulai menurunkan kecepatan.
Saat itu, terlihatlah pulau kecil dan mencoba mendaratkan pesawat di pulau itu. Akan tetapi, pesawat gagal mendarat dan terjatuh ke laut. Nyaris tak bisa selamat, tetapi Jackson dan Sara berhasil keluar dan berenang menyelamatkan diri ke pulau kecil tersebut. Setibanya mereka di pulau, mereka berdua merasa akhir kehidupan sudah dekat, namun tibalah kapal penangkap ikan mendengar transmisi radio mereka untuk menyelamatkan mereka berdua.
Sebenarnya, Horizon Line mempunyai konsep yang cukup menarik sebagai film thriller sekaligus survival. Bahkan, film ini berhasil menghadirkan ketegangan pada beberapa adegan lewat karakter yang minim pengetahuan cara mengemudikan pesawat. Akan tetapi, terdapat lebih banyak momen kurang logis atau tidak masuk akal.
Jika ditelaah secara logika, sejumlah momen dalam film ini seharusnya membuat Jackson dan Sara tewas. Tapi, mereka justru berhasil bertahan hidup dengan cara yang tak mungkin dilakukan di dunia nyata. Bila hal tersebut dikesampingkan, Horizon Line bisa jadi film berkesan dan menegangkan. Karakter tersebut seolah dilindungi agar bisa selalu bertahan hidup.
Selain itu, kekurangan lainnya adalah karakter Jackson dan Sara terasa kurang berkesan sebagai karakter utama. Persoalan hubungan mereka sebagai mantan kekasih bahkan tidak terasa setelah mereka terjebak di dalam pesawat tanpa pilot. Dengan demikian, status mereka sebagai mantan kekasih hanya terkesan sekadar pemanis saja.
Jackson dan Sara pun banyak membuat keputusan bodoh untuk bertahan hidup yang membuat penonton terasa gregetan. Penonton menjadi lebih merasa kesal kepada mereka dan tidak terlalu berharap mereka bisa keluar dari situasi mengancam tersebut.
Film yang berdurasi 1 jam 32 menit ini sebetulnya menyajikan alur cerita dan penyelesaian konflik yang tidak bertele-tele. Namun, durasi singkat membuat filmnya menyasikan banyak lubang, apalagi pada bagian ending-nya. Alhasil, tidak adanya potensi film ini bakal memiliki sekuel karena tidak ada penjelasan lebih lanjut pada beberapa momen. Dengan demikian, kendati konsep ceritanya unik, tapi Horizon Line gagal mengeksekusinya dengan baik.