Jagat Arwah, Mengusung Konsep Horor Fantasi
Pecinta film tanah air kembali disuguhkan tayangan horor lewat film berjudul “Jagat Arwah”. Film garapan rumah produksi Visinema Pcitures ini telah tayang pada Kamis, 29 September 2022 di seluruh bioskop Indonesia.
Jalan Cerita
Jagat Arwah mengisahkan pria bernama Raga (diperankan Ari Irham) sedang mencari jati diri. Sejak kematian sang ayah, Sukmo (Kiki Narendra) secara mendadak, membuat Raga terdorong menulusuri kehidupan penuh mistis. Tanpa disadari, ia punya kemampuan berteman dengan para hantu.
Dibantu pamannya, paklik Jaya (Oka Antara), Raga berusaha mengendalikan kekuatan tdi dalamnya dirinya yang buat ia bisa bertemu dengan arwah-arwah. Pertemuan Raga dengan arwah Nonik (Cinta Laura), Kunti (Sheila Dara), dan Genderuwo (Ganindra Bimo) mengubah hidup Raga.
Asal muasal permasalahan muncul dari Batu Jagat. Batu ini diturunkan ‘Sang Penerang’ untuk menyeimbangkan Jagat Arwah dengan Jagat Manusia. Tetapi, karena ketamakan, kesucian Batu Jagat tercemar dan jadi mengancam kehidupan. Mengetahui hal tersebut, Raga bersama teman hantu pilihannya pun bertindak.
Dengan mengusung konsep horor fantasi, layak dinantikan keseruannya di bioskop. Sebelumnya, simak fakta-fakta menarik tentang Jagat Arwah berikut ini:
1. Film Horor Fantasi Petama Visinema Pictures
Angga Dwimas Sasongko dengan Visinema Picturesnya sudah menghasilkan sejumlah mahakarya seperti Filosofi Kopi, Terlalu Tampan, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, dan yang terbaru Mencuri Raden Saleh. Jika akhir bulan lalu Visinema Pictures sukses dengan genre Heist pada film Mencuri Raden Saleh, akhir bulan ini Visinema kembali mencoba peruntungannya dengan Jagat Arwah yang menjadi film horor perdana milik rumah produksi Angga Dwimas Sasongko ini.
2. Jagat Arwah Merupakan Nafas Baru Film Bergenre Horor Fantasi di Indonesia
Tampaknya Visinema Pictures selalu mencoba memperkenalkan genre baru di dunia perfilman tanah air. Setelah sukses dengan genre Heist, kali ini Visinema Pictures mengangkat genre horor yang diberikan sentuhan fantasi. Jalan ceritanya menawarkan senasi berbeda dibandingkan film genre horor lainnya. Sebagai bukti, unggahan official trailer Jagat Arwah di kanal Youtube Visinema Pictures pada bulan Mei lalu telah ditonton lebih dari 1,6 juta kali.
3. Mengusung Cerita Kepercayaan yang Lekat di Masyarakat
Kisah tentang arwah (roh), kepercayaan sesudah kematian, dan ilmu yang diwariskan secara turun temurun di keluarga sangat melekat dengan masyarakat tanah air. Jagat Arwah mengemasnya melalui sentuhan jalan cerita yang apik.
4. Menggunakan Efek CGI yang Dikerjakan Anak Bangsa
Sutradara Ruben Adrian menyebutkan film Jagat Arwah menggunakan teknik penyutradaraan yang berpusat pada karakter masing-masing pemain. Pemilihan hantu seperti Gunderwo, Kuntilanak, dan noni Belanda merupakan pengembangan dari ide awal dan dikaitkan dengan sedulur Papat Limo Pancer dalam kebudayaan Jawa.
Dengan demikian, tentunya butuh efek CGI sepanjang film untuk mendukung konsep horor fantasi dari sejumlah karakter hantu yang dimunculkan. Menariknya, pengerjaan efek CGI bisa lebih matang di saat pandemi Covid-19. Tersi Eva Ranti selaku produser mengaku seluruh proses editing menggunakan efek CGI dikerjakan oleh editor lokal.
5. Para Kru dan Cast Mengalami Kejadian Mistis di Lokasi Syuting
Proses syuting Jagat Arwah dilakukan di desa Kaliangrik, Magelang. Selama 20 hari pengambilan gambar, beberapa kru dan cast mengaku sempat melihat penampakan. Tetapi tidak ada yang sampai menganggu atau menghambat proses syuting.
